twitterfacebook

Pages

23 Agustus 2011

Justin Real Photos :D


HELLO, I'M BIEBER~
THIS IS MY FACE BEFORE PLASTIC SURGERY~
KIH3! IS IT TRUE??

PLEASE DON'T DISTURB ~ HE HAVE TO UPDATE MY FACEBOOK NOW!



Biografi Leonardo Da Vinci

Leonardo da Vinci (15 April 1452 – 2 Mei 1519) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna.Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner.

Latar Belakang

Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci, propinsi Firenze, Italia anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero asal kota Vinci.

Pada tahun 1476 tertuduh dengan kasus homoseksual dengan seorang model laki-laki berusia belasan tahun yang bernama Jacopo Saltarelli. Sehingga beberapa tahun itu Leonardo selalu berada di bawah pengawasan yang berwenang [1].

Pada usia belia, beliau sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze.Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati(Duke) di sana.Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma

Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangeo dalam merancang katedral Santo Petrus.Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.

Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.

Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.

Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat. Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'. Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan sundal diperistri oleh Yesus.

Kegeniusan Leonardo terlihat dari banyaknya bidang yang ia kuasai. Ia adalah pelukis, pematung, penemu, peneliti, ahli per­me­sin­an, ahli anatomi, matematika, ahli tumbuh-tumbuhan dan binatang, optik, aerodinamik, bahkan pemusik handal. Ia belajar tanpa ada batasnya. Tentu saja ini tidak berat karena ia tidak bekerja keras, ia hanya “bersenang-senang”. Untuk melukis manusia, ia secara khusus mem­pelajari anatomi tubuh manusia.

Leonardo mungkin adalah pem­belajar paling gila. Saat mempelajari anatomi, ia suka pergi malam-malam, membongkar kuburan, dan mengambil mayat orang tidak dikenal yang sudah hampir busuk dan mem­bedahnya. Kadang ia melakukannya di rumah sakit yang memberinya izin. Ia benar-benar ingin tahu mengapa tubuh manusia berbentuk seperti itu. Dengan begitu, ia bisa makin detail dalam membuat lukisannya.

"I have offended God and mankind
because my work didn't reach the quality it should have."
Leonardo da Vinci

BAGAIMANA CARA MENCIPTAKAN SEBUAH MASTERPIECE ?

Leonardo tidak ingin membuat sebuah karya, tetapi ia ingin menciptakan sebuah Mahakarya, A Masterpiece. Sebuah karya seni dengan komposisi warna-warni yang begitu indah dengan detail yang nyaris sempurna seperti aslinya, sehingga semua yang melihatnya akan terpesona dan tersentuh hatinya. Tapi itu bukan yang utama..

Karyanya adalah persembahannya yang setinggi-tingginya kepada Tuhan. Leonardo ingin membuat karya yang begitu indahnya, sehingga bahkan Tuhanpun akan senang hati melihatnya. Sepanjang hidupnya tidak kurang 30 mayat yang ia bedah dan pelajari. Memang menjijikkan, tetapi jijik pun sebenarnya bukan masalah yang besar dan penting diban­ding­kan keagungan karyanya dan juga kemajuan ilmu anatomi manusia.

Sejak kecil, ia suka membaca di perpustakaan milik ayahnya di Florence. Saat dewasa, Leonardo mampu memiliki perpustakaan sendiri dengan banyak koleksi buku termasuk dari Dante dan Petrarch. Subjeknya juga beragam mulai dari matematika, anatomi, pengobatan, hingga buku-buku tentang peperangan. Dari sana pengetahuannya jadi makin luas dan tajam. Leonardo juga seorang visioner. Ia misalnya telah membayangkan mesin terbang seperti helikopter, kendaraan dengan pelindung besi (seperti tank), atau kapal yang bisa bergerak di bawah laut. Ia bahkan mendesain manusia mekanik yang dikenal sebagai Robot Leonardo, rancangan “robot” yang sering dianggap robot pertama dalam sejarah.

Akan tetapi, karya terbesarnya tentu saja adalah Monalisa. Lukisan wanita cantik ini merupakan puncak dari segala ilmunya tentang pewarnaan, cahaya, perspektif, dan—tidak lupa—anatomi tubuh manusia.

Pada lukisan itu, ia menggunakan teknik melukis yang sangat tinggi dan sulit ditiru, sfumato, sebuah teknik yang membuat lukisan terlihat seperti berkabut, tidak fokus, dengan transisi antar-warna yang luar biasa lembut dan halus. Monalisa terlihat begitu hidup, bahkan senyumannya pun mengundang penasaran dari semua orang yang melihatnya hingga sekarang.

Mengapa Monalisa tersenyum? Mengapa ia terlihat begitu bahagia? Tak seorang pun bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan pasti. Lukisan lainnya yang sangat berharga adalah "Perjamuan Terakhir", The Last Supper, yang secara dramatis melukis­kan makan malam terakhir Yesus dengan 13 murid-muridnya sebelum ia dikhianati dan disalib.

( Dalam buku fiksi Dan Brown yang sangat terkenal, "The Da Vinci Code" (2003), lukisan The Last Supper, dikatakan mengandung misteri terbesar dalam sejarah umat Kristen yang dijaga ketat, bahkan dengan nyawa para pelindungnya selama beribu-ribu tahun ).

Leonardo banyak menghasilkan karya seni dan berbagai desain yang menakjubkan lainnya sebelum meninggal pada 2 Mei 1519. Hingga sekarang, bahkan Einstein dan Isaac Newton pun dianggap tidak sanggup menyamai kegeniusan Leonardo da Vinci.

ref : http://id.wikipedia.org/wiki/Leonardo_da_Vinci
http://imperiumindonesia.blogspot.com/2007/11/biografi-leonardo-da-vinci.html

Biografi Van Gogh - Sang Pelukis Terkenal

Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Ia merupakan sulung dari 6 bersaudara, putra pendeta protestan di Groot Zundert, lukisannya beraliran posimpressionisme yang mewakili era spontanitas emosional dalam seni lukis. Vincent adalah orang yang muram, gelisah, dan temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Hal ini dapat dilihat di 700 surat yang dikirimkannya pada saudara yang paling dikasihinya, Theo, yang juga bertugas sebagai manajernya. Surat-surat ini kemudian diterbitkan sebagai catatan kehidupan Van Gogh pada 1911.


Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat miskin. Pada usia 16, Vincent dikirim belajar ke Den Haag untuk bekerja pada pamannya yang merupakan rekan perusahaan internasional yang berdagang karya seni. Disana ia belajar melukis pada Anton Mauve. Setelah gagal menangani klien, ia dikirim ke London dan kemudian berpindah-pindah ketempat paman-pamannya yang lain, sampai ia mengejutkan semua orang akan kemampuan berkothbahnya. Ia pun belajar disebuah pelatihan injil di Belgia, namun di tinggalkannya untuk bekerja sebagai pendeta dikalangan pekerja tambang miskin disana.

Pada usia 27 tahun, ia menemukan panggilan sejatinya dan kembali ke Belanda. Ia membuat sebuah karya yang sesuai dengan kemanusiaannya, pemakan kentang (1885), gelap dan muram, mengungkapkan kesedihan dan kemiskinan orang-orang dalam lukisannya. Tahun yang sama, ia mendaftar di akademi seni di Antwerpen, Belgia. Namun ia pergi pada hari ke dua, setelah gurunya mengatakan bahwa sapuan kuasnya terlalu berat. Dikota ini ia sempat dipengaruhi gaya lukisan Peter Paul Rubens dan pelukis Jepang bernama Hokusai (1760-1849).

salah satu lukisan van gogh
Kemudian, ia dan Theo pergi keParis pada 1886. Setelah itu, Vincent pindah ke Arles, sementara Theo tetap tinggal dan bertugas menjual lukisannya. Van Gouh pun meninggalkan sapuan kuas yang berani dan realitas moralitasnya. Ia memutuskan menggunakan warna-warna cerah untuk mengungkapkan simbolime dalam lukisannya tentang ladang-ladang, pohon-pohon dan kehidupan pedesaan seperti Night watch (1888) dan Starry Night (1889). Ia kemudian mengundang pelukis Paul Gauguin untuk bergabung. Namun, setelah mereka bertengkar dan Gauguin pergi, Van Gogh mengalami depresi berat.
Awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme. Vincent Van gogh didiagnosa menderita epilepsi yang cukup parah. Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang dokter berbeda yang merawatnya. Van Gogh juga pernah memotong telinganya sendiri. Pada akhir hidupnya, ia merasa dirinya menjadi gila dan akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis. Di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole, dia tetap melukis.

sumber lain tentang kematiannya mengatakan bahwa Adiknya akhirnya mengirimnya kerumah sakit jiwa untuk beristirahat. Van Gogh merasa tenang di tempat itu dan mulai melukis lagi. Akhirnya ia keluar dan tinggal di sebuah pondokan. Depresinya yang belum hilang total membuatnya menembak dirinya sendiri pada 27 Juli 1890. Ia ditemukan oleh pemilik pondokannya dihutan, dan karena belum meninggal, adiknya pun dipanggil. Dua hari kemudian Van Gogh meninggal dan dimakamkan. Setelah Theo meninggal, ia pun dimakamkan di samping kakaknya. Selama masa hidupnya, Vincent Van Gogh hanya menjual 1 lukisan, "Red Vineyard at Arles" (1889).

Salah satu lukisannya
Lukisan Lukisan Karya Van Gogh
(1885) Pemakan kentang
(1888) Kamar tidur di Arles
(1888) Teras kafe di malam hari
(1888) Kebun anggur merah
(1888) Kafe malam
(1889) Malam berbintang
(1889) Bunga-bunga Iris +
(1889) Jambangan dengan 12 bunga matahari
(1889) Portrait de l'artiste sans barbe +
(1890) Potret Dr. Gachet +
(1890) Ladang gandum dengan burung gagak
(1890) Perempuan petani dengan latar belakang gandum
+ Merupakan lukisan yang mencapai rekor nilai penjualan tertinggi.

Referensi :

- http://dayakomputerku.blogspot.com/2011/02/biografi-vincent-van-gogh.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Vincent_van_Gogh

Biografi Farrah Gray - Milyarder Termuda Sejak Umur 14 Tahun

Farrah Gray adalah seorang anak yang berasal dari kalangan minoritas di Amerika, dan sekarang pun ia masih menjadi bagian dari kalangan minoritas. Bedanya, kalau dahulu Gray adalah seorang keturunan Afrika-Amerika miskin, yang merupakan minoritas di Amerika, maka sekarang ia telah menjelma menjadi milyarder muda, yang juga merupakan minoritas di dunia ini, karena ia telah menjadi bagian dari 1% penduduk dunia yang menguasai peredaran uang. Perjalanan Gray menuju kesuksesan bisa dibilang begitu “instant”.



Tapi, mungkin lebih tepat lagi kalau disebut “ngebut”, karena ia benar-benar mencapai impiannya dengan usahanya sendiri, dan tentunya dukungan dari keluarga dan rekan-rekannya. Gray ialah seorang anak muda yang begitu menginspirasi banyak orang. Dahulu, pria kelahiran tahun 1984 ini tinggal bersama keluarganya di sebuah apartemen kelas bawah, yang toiletnya sering macet dan banyak dihuni kecoak. Rasa sayangnya terhadap keluarga membuatnya ingin memberi yang terbaik bagi mereka, seperti apa yang sering ia lihat di layar televisi.

Pikiran Farrah Gray yang sudah begitu berpandangan ke depan membuatnya berkeputusan untuk mencari uang dengan cara berjualan ketika berusia 6 tahun. Apa yang ia jual waktu itu pun cukup sederhana, yaitu batu yang ia lukis sendiri sebagai ganjalan pintu. Ia berjualan keliling dari rumah ke rumah, dan bahkan membuat kartu namanya sendiri. Di dalam kartu nama tersebut, ia menyebut dirinya sebagai “CEO Abad 21”.

Suatu saat, ia memberi kartu namanya pada seseorang yang bernama Roy Tauer. Tentu saja ia terkesan dengan kartu nama bertuliskan “CEO Abad 21” yang dimiliki oleh seorang anak yang berusia sekitar 8 tahunan waktu itu. Tauer kemudian melihat adanya ambisi entrepreneurship dalam diri Gray, sehingga ia mengajaknya mendirikan sebuah klub bisnis yang diberi nama U.N.E.E.C ( dibaca Unique, singkatan dari Urban Neighborhood Economic Enterprise Club). Klub itu sendiri adalah sebuah organisasi yang mendorong anak-anak muda menjadi pengusaha.

Perjalanan bisnis Farrah Gray terus saja mengalir, dan bahkan Gray berhasil memiliki kantor di Wall Street, sehingga ia menjadi orang termuda di sana!

Di usianya yang ke-11, Farrah Gray kemudian mendapat wawancaranya yang pertama di KVBC Channel 3. Tiga tahun kemudian, di usianya yang ke-14, Gray secara resmi berhasil menjadi seorang milyarder muda dari penjualan yang menembus $1.5 juta dolar dari perusahaan Farr-Out Food miliknya. Kerajaan bisnisnya bertambah lagi ketika ia mengakuisisi majalah Innercity di usia 19 tahun.

Berkat kiprah Farrah Gray dalam bidang bisnis dan juga kepemimpinan & integritasnya, ia mendapat gelar Doktor kehormatan dari Allen University. Buku-buku yang ditulisnya pun laris manis, dan buku yang melambungkan namanya yang berjudul Reallionaire telah dipuji berbagai kalangan, termasuk mantan presiden A.S. Bill Clinton serta pengarang Chicken Soup For The Soul, Jack Canfield dan Mark V. Hansen.

Dengan berbagai prestasinya yang luar biasa dan usianya yang masih muda itu, Gray tentunya masih memiliki banyak cita-cita. Gray mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah untuk terus tumbuh, berkembang, dan memberi sumbangan atau kontribusi pada masyarakat. Jiwa sosialnya ini telah ia buktikan dengan berdirinya Farrah Gray Foundation, sebuah yayasan yang fokus pada pendidikan entrepreneurship bagi anak muda, di mana ia menyumbangkan honornya sebagai seorang pembicara.

Farrah Gray adalah seorang pemuda yang dinamis dan optimis, yang senantiasa percaya akan kata-kata neneknya yang berbunyi:

“’If better is possible, than good is just not enough.(Jika kita bisa melakukan yang lebih baik, maka bagus saja belum cukup.)


Biografi Ibnu Al Haitham

Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham, atau dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenal dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, mate­matika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Beliau banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop..


Masa ilmuwan-ilmuwan Islam

Islam sering kali diberikan gambaran sebagai agama yang mundur dan memundurkan. Islam juga dikatakan tidak menggalakkan umatnya menuntut dan menguasai pelbagai lapangan ilmu. Kenyataan dan gambaran yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi bertentangan dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.

Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang cukup hebat dalam bidang falsafah, sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.

Walaupun tokoh itu lebih dikenali dalam bidang sains dan pengobatan tetapi dia juga memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama, falsafah, dan sebagainya. Salah seorang daripada tokoh tersebut ialah Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham.

Perjalanan hidup

Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Beliau memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan.

Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.

Hasil daripada usaha itu, beliau telah menjadi seo­rang yang amat mahir dalam bidang sains, falak, mate­matik, geometri, pengobatan, dan falsafah. Tulisannya mengenai mata, telah menjadi salah satu rujukan yang penting dalam bidang pengajian sains di Barat. Malahan kajiannya mengenai pengobatan mata telah menjadi asas kepada pengajian pengobatan modern mengenai mata.

Karya dan penelitian

Ibnu Haitham merupakan ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan. Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta teleskop. Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemui pelbagai data penting mengenai cahaya.

Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, antaranya ialah Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahaskan mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang bayang dan gerhana.

Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila mata­hari berada di garis 19 darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila mata­hari berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga telah berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Ibnu Haitham juga turut melakukan percubaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ terhasillah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kanta pembesar yang pertama di dunia.

Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemui prinsip isi padu udara sebelum seorang saintis yang bernama Trricella mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitham juga telah menemui kewujudan tarikan graviti sebelum Issaac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Hai­tham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori beliau telah membawa kepada penemuan filem yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita tontoni pada masa kini.

Filsafat

Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai falsafah, logik, metafizik, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan. Beliau turut menulis ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana terdahulu.

Penulisan falsafahnya banyak tertumpu kepada aspek kebenaran dalam masalah yang menjadi pertikaian. Padanya pertikaian dan pertelingkahan mengenai sesuatu perkara berpunca daripada pendekatan yang digunakan dalam mengenalinya.

Beliau juga berpendapat bahawa kebenaran hanyalah satu. Oleh sebab itu semua dakwaan kebenaran wajar diragui dalam menilai semua pandangan yang sedia ada. Jadi, pandangannya mengenai falsafah amat menarik untuk disoroti.

Bagi Ibnu Haitham, falsafah tidak boleh dipisahkan daripada matematik, sains, dan ketuhanan. Ketiga-tiga bidang dan cabang ilmu ini harus dikuasai dan untuk menguasainya seseorang itu perlu menggunakan waktu mudanya dengan sepenuhnya. Apabila umur semakin meningkat, kekuatan fizikal dan mental akan turut mengalami kemerosotan.

Karya

Ibnu Haitham membuktikan pandangannya apabila beliau begitu ghairah mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia mudanya. Sehingga kini beliau berjaya menghasilkan banyak buku dan makalah. Antara buku karyanya termasuk:

1. Al'Jami' fi Usul al'Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan metametik penganalisaannya;
2. Kitab al-Tahlil wa al'Tarkib mengenai ilmu geometri;
3. Kitab Tahlil ai'masa^il al 'Adadiyah tentang algebra;
4. Maqalah fi Istikhraj Simat al'Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat bagi segenap rantau;
5. M.aqalah fima Tad'u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak dan
6. Risalah fi Sina'at al-Syi'r mengenai teknik penulisan puisi.

Sumbangan Ibnu Haitham kepada ilmu sains dan falsafah amat banyak. Kerana itulah Ibnu Haitham dikenali sebagai seorang yang miskin dari segi material tetapi kaya dengan ilmu pengetahuan. Beberapa pandangan dan pendapatnya masih relevan sehingga ke hari ini.

Kamera Obscura (dalam bahasa Latin berarti kamar gelap), pengembangan hasil penemuan Ibnu Al Haitham yang didasarkan atas prinsip menangkap pantulan cahaya dari sebuah benda.
Walau bagaimanapun sebahagian karyanya lagi telah "dicuri" dan "diceduk" oleh ilmuwan Barat tanpa memberikan penghargaan yang sewajarnya kepada beliau. Sesungguhnya barat patut berterima kasih kepada Ibnu Haitham dan para sarjana Islam kerana tanpa mereka kemungkinan dunia Eropa masih diselubungi dengan kegelapan.

Kajian Ibnu Haitham telah menyediakan landasan kepada perkembangan ilmu sains dan pada masa yang sama tulisannya mengenai falsafah telah membuktikan keaslian pemikiran sarjana Islam dalam bidang ilmu tersebut yang tidak lagi dibelenggu oleh pemikiran falsafah Yunani.

Ref :http://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Haitham

10 Mudarat makan berlebihan



Oleh MOHD. AFANDI MAT RANI

Berbuka puasa di Malaysia jauh berbeza dengan suasana segelintir umat Islam di negara-negara lain, yang terpaksa mengharapkan ihsan mereka yang berada. – Gambar hiasan
BULAN Ramadan bukan hanya mendidik manusia untuk berlapar dan dahaga sahaja. Malah juga mendidik sikap kesederhanaan dalam hidup yang amat digalakkan di dalam Islam.
Menurut Imam al-Ghazali sifat kesederhanaan akan menjadikan kita akan berhati-hati dan menjaga dalam dua perkara yang dituntut, iaitu tidak terlibat dengan perkara yang haram dan syubhat, dan memelihara diri daripada berlebihan dalam perkara halal.
Bagi mencapai darjat takwa, antara anggota yang perlu dijaga ialah perut dengan tidak memakan makanan atau minuman secara berlebihan pada bulan puasa.
Imam al-Ghazali di dalam kitab Manhaj al-Abidin mengingatkan kita bahawa perut adalah anggota yang paling sukar dijaga sekalipun di kalangan ahli ibadat. Justeru, beliau telah menyenaraikan 10 kemudaratan berpunca daripada pengambilan makanan yang berlebihan;
Pertama: Hati menjadi keras
Makan banyak bukan sahaja menjadikan hati semakin keras, malah cahaya akan pergi dan padam. Nabi Muhammad SAW bersabda mengumpamakan di dalam hadis baginda bahawa hati manusia akan mati dengan banyak makan dan minum sekalipun halal sebagaimana tanaman yang banyak disiram air.
Kedua: Menimbulkan fitnah kepada anggota badan
Apabila perut kita kenyang yang berlebihan akan menambahkan kecerdasan kepada anggota badan yang lain. Anggota lain akan bergerak cergas melakukan perkara yang tidak bermanfaat dan mensia-siakan. Mata akan menjadi liar, telinga akan mendengar yang sia-sia, lidah akan banyak berkata-kata, seterusnya semua anggota kaki, tangan dan lain-lain akan bergerak cergas.
Sebaliknya, apabila perut lapar semua anggota lain akan tenteram, tenang dan tidak bernafsu untuk melakukan perkara yang haram dan sia-sia. Anggota menjadi lemah, tidak cergas disebabkan oleh tiadanya ransangan makanan.
Ketiga: Melemahkan fikiran
Orang yang banyak makan akan menjadikan fikirannya lemah, lembab dan tidak bertenaga. Apabila anggota lain menjadi lemah, secara tidak langsung fikiran dan minda menjadi lemah. Makanan yang berlebihan melemahkan ingatan, melambatkan hafalan dan memadamkan apa yang disimpan dalam ingatan, seterusnya menghilangkan kecerdikan. Abu Sulaiman Abdul Rahman Al-Darani mengatakan bahawa apabila kita menginginkan sesuatu, maka jangan kita makan sehingga apa yang kita ingini berhasil. Ini kerana dengan makan boleh mengubah fikiran kita.
Keempat: Mengurangkan ibadat
Perut yang berlebihan kenyang akan menjadi badan semakin berat dan sukar untuk bergerak cergas. Mata akan menjadi mengantuk, kaki, tangan dan anggota lain menjadi lesu dan perlu kepada kerehatan. Akhirnya kita akan tertidur dengan nyenyaknya. Orang yang berada dalam kekenyangan seumpama ditimpa penyakit lumpuh.
Kelima: Menghilangkan kemanisan beribadat
Makan yang berlebihan akan mengurangkan kemanisan beribadat. Sayidina Abu Bakar RA pernah mengatakan bahawa dirinya tidak pernah merasai kenyang semenjak beliau memeluk agama Islam agar dirinya mendapat kemanisan beribadat. Dirinya tidak pernah puas minum dengan harapan untuk bertemu Allah.
Sembahyang yang dilakukan dalam keadaan kekenyangan tidak mendatangkan khusyuk. Maka sebab itulah salah satu Allah mewajibkan ibadat berpuasa sebagai salah satu latihan fizikal agar kita mendapat kemanisan beribadat.
Keenam: Terdedah kepada perkara syubhat dan haram
Makan yang berlebihan mudah terdedah dan terjerumus kepada syubhat dan haram. Menurut Imam al-Ghazali makanan yang halal itu hanya datang kepada kita sekadar untuk menjadi makanan. Pada hakikatnya harta yang syubhat dan haram itu banyak dan mudah diperoleh.
Bahkan kadang-kadang datang secara tiba-tiba tanpa bersusah payah, berusaha keras, tanpa penat dan lelah, tanpa masa yang lama dan tanpa diduga oleh kita. Namun harta yang halal dan bersih lagi suci itu sedikit dan sukar diperoleh.
Ketujuh: Menyibukkan hati dan badan
Manusia sentiasa sibuk dan resah apabila memikirkan tentang makanan. Masa yang banyak dihabiskan untuk menumpukan kepada makan dan minum. Bermula memikirkan tentang apa yang ingin dimakan, kemudian difikirkan pula soal penyediaannya sehinggalah selesai.
Imam al-Ghazali menjelaskan begitu ramai manusia menghabiskan usia kerana makan, apatah lagi cara penyediaan makanan hari ini dengan pelbagai menu sehingga berjam-jam lamanya. Berbeza kalau dilihat pada bulan Ramadan, suasana pada siang harinya tenang.
Kelapan: Bebanan urusan akhirat
Pesanan daripada Rasulullah SAW bahawa seseorang yang menikmati kelazatan dunia yang berlebihan akan menerima banyak halangan, kesusahan dan kepayahan semasa sakarat al-maut dan di akhirat.
Kelazatan di akhirat akan berkurang mengikut kadar kelazatan yang dihabiskan di dunia. Sekiranya di dunia dihabiskan masa dengan kemewahan, kesenangan, keseronokan maka pastinya banyak sekatan, tapisan yang akan dihadapi untuk menuju ke syurga. Di akhirat nanti akan melambatkan urusan untuk ke syurga.
Kesembilan: Kurangnya panjaran pahala di akhirat
Sesungguhnya kelazatan negeri akhirat akan berkurang berdasarkan apa yang kita ambil daripada kelazatan di dunia. Justeru, Allah akan memberi jaminan tidak sesekali akan mengurangkan kelazatan di akhirat.
Allah SWT berfirman yang bermaksud: Kamu telah habiskan nikmat-nikmat kesenangan kamu dalam kehidupan dunia kamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghina kerana kamu berlaku sombong takbur di muka bumi dengan tidak berdasarkan alasan yang benar, dan kerana kamu sentiasa berlaku fasik.
Kesepuluh: Tertahan di Padang Mahsyar
Makan berlebihan akan tertahan di Padang Mahsyar kerana kiraan hisab amalan. Kita juga akan mendapat celaan dan cemuhan malu kerana tidak mementingkan soal adab. Ini kerana berlebihan itu sebenarnya adalah menurut hawa nafsu syahwat. Setiap amalan yang halal itu tidak akan terlepas daripada kiraan hisab Allah. Tempoh yang lama di padang Mahsyar akan melambatkan kita memasuki syurga Allah.
Bulan Ramadan mendidik umat Islam agar bersifat sederhana terutama dalam urusan makan semasa waktu berbuka. Elakkan daripada berbelanja dengan membeli makanan secara berlebihan agar kita tidak terjerumus kepada perkara yang haram iaitu pembaziran dan pemborosan yang menjadi amalan syaitan.
Amalan bersederhana ini akan menyelamatkan diri kita daripada 10 perkara yang merosakkan ibadat akibat daripada makan yang berlebihan, dan mengelakkan diri daripada ditimpa penyakit. Ini kerana punca segala penyakit fizikal juga adalah berpunca daripada amalan pemakanan yang salah.

Mengapa Pahala Puasa Tak Ada Malaikat Yang Mampu Mencatat?

Oleh: Sidi Syaikh Muhammad ‘Iwadh al-Manqusy hafizhahullah dalam majelis beliau, pembacaan Shohih Bukhari di Hay al-Asyir Nashr City Cairo

Puasa adalah menyifati diri dengan sifat yang tidak kita miliki; yaitu menyifati diri dengan sifat yang berlawanan dengan sifat diri kita (tawashuf bikhilafi ma nahnu fihi). Hakekat kita adalah zat dengan sifat yang membutuhkan (al-faqir). Dengan puasa, sebenarnya kita lagi menyifati diri [1] kita dengan sifat yang tidak sesuai dengan zat diri kita, yaitu sifat tidak membutuhkan (al-ghaniy), karena al-ghaniy adalah sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala[2] semata.
Ketika berpuasa kita tidak membutuhkan makanan yang mengisi perut dan minuman yang membasahi tenggorokan kita. Bukankah Allah tidak membutuhkan makan dan minum?!
Jangan heran! Bukan kita saja yang sering menyifati diri kita dengan sifat Allah, Allahpun juga terkadang suka menyifati diri-Nya dengan sifat hamba-Nya. Contohnya pada ayat berikut ini Allah lagi menyifati dirinya dengan makhluk yang lagi membutuhkan.
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
“Siapakah yang mau meminjamkan Allah (uang atau harta) dengan pinjaman yang baik?!” (Al-Baqarah: 245)
Juga pada hadits ini, Allah lagi menyifati dirinya dengan sifat kita.
يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي … يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي… يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي
“Wahai anak Adam, aku sakit tapi kamu tidak menjengukku… Wahai anak Adam, aku lapar tapi kamu tidak memberiku makan… Wahai Anak Adam, aku haus tapi kamu tidak memberiku minum” (Riwayat Muslim)[3]
Di alquran Allah juga menyifati diri-Nya dengan penyabar (ash-Shobur), sementara sabar tidak terjadi kecuali jika ada kesusahan (masyaqqah), sementara Allah tidaklah mungkin tertimpa kesusahan.
Dari ayat dan hadits di atas, jangan dipahami secara zhohir bahwa Allah butuh uang, Allah sakit, Allah lapar dan Allah haus, tetapi Allah lagi bertanazul dengan para hamba, yaitu Allah lagi mendekati hambanya dengan menurunkan sifat-Nya kepada sifat hamba dan pada saat yang bersamaan Allah juga mendekatkan hamba-Nya kepada-Nya dengan menaikkan sifatnya kepada sifat-Nya.[4]
Tanazul ini saya umpamakan ketika kita menyapa anak-anak kita yang sedang bermain di atas pasir, kita ikut turun ke atas pasir, memperlakukan anak-anak kita bukan dengan sifat kita; sifat orang dewasa, tetapi dengan sifat anak-anak yang lagi bermain di atas pasir. Ini terjadi secara otomatis jika kita mencintai anak-anak kita. Begitu pulalah Allah ketika Allah mensifatkan diri-Nya dengan sifat hamba sebenarnya Allah lagi mendekati hamba-Nya (taqarruban), merealisasikan cinta-Nya (tahabbuban) dan menyentuh hamba dengan merasakan kelembutan sifat-Nya (talathufan).
Murid-muridku yang kucintai…
Di antara sifat Allah adalah puasa (shoum) karena puasa adalah imsak, yaitu imtina’ (tidak makan dan minum). Ketika Allah menyuruh kita berpuasa, sebenarnya Allah menyuruh kita untuk bersifat dengan sifat Allah, untuk berakhlak dengan akhlak Allah.
Begitu pula puasa adalah istighna’; yaitu tidak membutuhkan segala sesuatu. Istighna’ adalah sifat Allah, dimana Allah tidak membutuhkan segala sesuatu. Jadi ketika puasa, kita sebenarnya lagi melatih diri untuk bersifat dengan sifat Allah, walaupun pada hakekatnya kita membutuhkan segala sesuatu. Namun Allah ingin membiasakan kepada kita: “Berpuasalah kamu, bersifatlah dengan sifat-Ku walaupun hanya sekali-sekali[5] kamu bersifat dengan sifat-Ku, contohlah Aku hingga kamu mengenal dan mencintai Aku.”
Puasa adalah ibadah agung untuk bertakhalluq [6] dengan akhlak Allah, tasyakkul [7] dan tanazul [8] dengan sifat Allah Ta’ala secara majaziah karena sifat-sifat itu pada hakekatnya bukanlah sifat kita.
Jadi hakekat puasa adalah sifat Allah, oleh karena itulah tak ada malaikat yang mampu mencatat pahalanya. Berbeda dengan sedekah, sholat, berbuat baik kepada orang tua, baca alquran dan semuanya ditentukan rinci pahalanya, ada yang sepuluh kali lipat, ada yang tujuh puluh kali lipat, ada yang tujuh ratus kali lipat dan seterusnya. Sementara puasa, Allah tidak memberi tahu. Allah hanya mengatakan dalam hadits:
وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا… (رواه البخاري)
“…dan Aku yang akan membalasnya dan sementara kebaikan selain puasa itu pahalanya sepuluh kali lipat…”
Hadits di atas adalah sebuah isyarat yang agung bahwa Allah ingin mengatakan pada kita; Takhalluq (bersifat) dengan sifat Allah tidak bisa ditimbang pahalanya, bahkan pada hari kiamatpun pahala puasa ini tidak bisa ditimbang dengan mizan sementara amal-amal yang lain semuanya dapat ditimbang. Siapakah yang dapat menimbang beratnya sifat Allah?! Tak mungkin, itu mustahil. Tak ada satu makhlukpun yang dapat mengukur seberapa besar beratnya timbangan sifat Allah. Mustahil!!!
Oleh karena itulah Allah mensifati orang-orang yang bersifat dengan sifat-Nya sebagai Rabbaniyun:
وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ…(آل عمران: 79)
“Akan tetapi jadilah kamu seorang hamba yang bersifat dengan sifat-sifat Rabbmu.”
Selamat menjalankan ibadah puasa
Diterjemahkan oleh:
Al-faqir ila maghfirati Rabbih
Muhammad Haris F. Lubis
Kairo, 7 Ramadhan 1432 H, pkl 12.12 pm.
[1] Tawashuf bukan tasybih/tamtsil, sebab yang tawashuf dalam lingkup sifat-sifat maknawi, sementara tasybih/tamtsil dalam lingkup sifat-sifat jusmani.
[2] Inilah yang dimaksudkan orang-orang sufi denganتخلقوا بأخلاق الله
“Berakhlaklah kamu dengan akhlak Allah”, maksudnya adalah bersifatlah kamu dengan sifat Allah seperti sayang, kasih, pemberi, pemaaf dan penolong.
[3] Lebih lengkapnya hadits tersebut adalah:
يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي
[4] Tanazul tidak sama dengan tasybih yang dilakukan oleh orang-orang mujassimah. Karena tanazul adalah dalam lingkup sifat-sifat maknawi seperti penyayang, pengasih, pemaaf dan penolong sementara tasybih adalah dalam lingkup jusmani seperti berwajah, bermata, bertangan dan berkaki. Maha suci Allah daripada penyerupaan terhadap makhluk.
[5] Setahun sekali (Ramadhan), seminggu dua kali (senin & kamis), sebulan tiga kali (13, 14, & 15 tiap-tiap bulan Hijriyah, dan puasa-puasa sunnah lainnya seperti puasa nishfu sya’ban, ‘asyura, puasa 6 hari di bulan syawal dan seterusnya.
[6] berakhlak
[7] menyerupai
[8] yaitu Allah lagi mendekati hambanya dengan menurunkan sifat-Nya kepada sifat hamba dan pada saat yang bersamaan Allah juga mendekatkan hamba-Nya kepada-Nya dengan menaikkan sifatnya kepada sifat-Nya
http://sufimedan.blogspot.com/2011/08/mengapa-pahala-puasa-tak-ada-malaikat_07.html

FATIMAH AL-ZAHRA

Fatimah al-Zahra as (ucapan Alaiha Salam [as] sila rujuk misalnya dalam Sahih Bukhari, Juzuk 5, hadith 368, dan 546) adalah puteri kepada Rasulullah s.a.w. Ibunya Khadijah iaitu isteri Rasulullah s.a.w yang pertama dan amat dikasihinya. Tentang bondanya Khadijah, Rasulullah s.a.w pernah bersabda yang bermaksud: “Empat wanita yang terbaik ialah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah binti Muzahim isteri kepda Firaun.” [Muhibuddin al-Tabari, Dhakha'ir al-Uqba fi Manaqib Dhawi al-Qurba, hl. 42; Al-Hakim alam al-Mustadrak, Juzuk 3, hlm. 157].
Fathimah as mempunyai nama-nama timangan seperti Ummal Hasan, Ummal Husayn, Ummal Muhsin, Ummal A’immah dan Umma Abiha.
Rasulullah s.a.w menggelarkannya Fathimah as sebagai “Ummu Abiha” bermaksud ibu kepada ayahnya. Ini kerana Fathimah as sentiasa mengambil berat tentang ayahandanya yang dikasihi itu. Selain daripada itu gelaran-gelaran lain ialah Zahra, Batul, Siddiqah Kubra Mubarakah, Adhra, Tahirah, dan Sayyidah al-Nisa.
Fatimah dilahirkan pada 20 Jamadil Akhir di Mekah iaitu pada Hari Juma’at, tahun kelima selepas kerasulan Nabi Muhammad s.a.w [Manaqib Ibn Shahrashub, (Najaf), Juzuk 3, hlm. 132; al-Kulaini, al-Kafi; Misbah al-Kaf'ami; Syeikh al-Mufid, Iqbal al-Amal]. Tempat beliau dilahirkan ialah di rumah ayahanda dan ibundanya iaitu Rasulullah s.a.w dan Khadijah ak-Kubra. Beliau AH wafat pada tahun ke-11 hijrah iaitu selepas enam bulan kewafatan ayahandanya Rasulullah s.a.w [al-Bukhari, Sahih, Juzuk 5, Hadith 546]
Kelahiran Fathimah as amat menggembirakan Rasulullah s.a.w. Beliau s.a.w bersabda tentang Fathimah as: “Dia adalah daripadaku dan aku mencium bau syurga dari kehadirannya.” [Kasyf al-Qummah, Juzuk 2, hlm. 24].
Mengapa diberikan Nama Fatimah? Menurut Imam Ali al-Ridha AS nama “Fatimah” diberikan oleh Rasulullah s.a.w Fathimah as dan para pengikutnya terpelihara dari api neraka. Imam Ja’far al-Sadiq AS berkata: ” Rasulullah s.a.w bersabda kepada Ali AS: Tahukah kamu nama mengapa nama Fatimah diberikan kepadanya? Ali menjawab: Mengapa dia diberikan nama itu? Dia (Rasulullah s.a.w) bersabda: Kerana dia dan golongannya akan diperlihara dari api neraka.”
Ketika masih berumur dua tahun Fathimah as turut bersama-sama ayahanda dan bondanya di perkampungan Shi’bi Abi Talib kerana di boikot oleh masyarakat Mekah. Kemudian pada tahun ke sepuluh kerasulan, bondanya Khadijah pula meninggal dunia. Peristiwa ini menjadikan Fatimah banyak bergantung hidup kepada ayahandanya Muhammad Rasulullah s.a.w.
Dalam peristiwa hijrah ke Madinah, Fathimah as bersama-sama dengan rombongannya iaitu Fatimah binti Asad bin Hashim iaitu ibu kepada Imam Ali AS, Fatimah binti al-Zubair bin Abdul Muttalib,Fatimah binti Hamzah, dan juga Ayman dan Abu Waqid al-Laithi berhijrah ke Madinah. Rasulullah s.a.w telah sampai dahulu di Quba, Madinah. Sebelum meninggalkan Mekah Rasulullah s.a.w telah mengarahkan Ali bin Abi Talib supaya menyusul bersama keluarganya kemudian. Justeru, rombongan hijrah tersebut diketuai oleh Ali bin Abi Talib AS.
Keperibadian Fatimah al-Zahra as
Fathimah as termasuk dalam Ahlul Bayt Rasulullah s.a.w sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat al-Tathir dalam surah al-Ahzab: 33. Dalam Surah Al-Ahzab: 33 bermaksud:
“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan kalian daripada kekotoran (rijsa), wahai Ahlul Bayt dan menyucikan kamu sebersih-bersihnya.”
Dalam ayat di atas, Fathimah as adalah salah seorang daripada Ahlul Bayt Rasulullah s.a.w dan Allah SWT telah menyucikan Fathimah as dari sebarang dosa-dosa, bermakna Fathimah as adalah seorang yang ‘maksum’ – pendapat sesetengah ulama Ahlul Sunnah. [Sila baca Riwayat hadith al-Kisa]
Riwayat Hadis Al-Kisa
Di bawah ini disebutkan beberapa ulama dan ahli tafsir yang telah meriwayatkan hadith tersebut melalui berbagai sumber. Semua riwayat tersebut saling berhubungan di dalam bentuk yang berbeza-beza dan berikut adalah sebahagian daripadanya:
  1. Muslim, Sahih, Kitab Fadail al-Sahabah, Bab Fadail Ahl Bayt al-Nabi, Jilid VII, hlm.130.
  2. Ahmad bin Hanbal, Musnad, Jilid I, hlm.331; Jilid III, hlm.151-259 dan 285, Jilid IV, hlm.5 dan 107; Jilid VI, hlm. 292, 296, 298, 304, dan 322.
  3. Al-Tirmidzi, Sahih, K-44, Surah H-7, K-46, B-31 dan 60.
  4. Jalal al-Din al-Suyuti, al-Durr al-Manthur, Jilid V, hlm. 198-199
  5. Syaikh Abd. al-Haq Muhaddith Dehlavi, Asya’atal al-Lamaat, Jilid IV, hlm.278-379.
  6. Abu Dawud al-Tayalisi, Musnad, Jilid VIII, hlm.474, hadith 2055.
  7. Ibn Hajar al-Makki, Al-Sawa’iq al-Muhriqah di bawah tajuk Barahin Qat’iah.
Fatimah az-Zahra AH mempunyai sifat-sifat kemuliaan yang dinyatakan dalam al-Qur’an. Ulama dari pelbagai mazhab bersetuju bahawa ayat al-Qur’an surah Al-Insaan (76); 8-9 ditujukan kepada keluarga Fathimah as iaitu yang bermaksud: “Dan mereka memberikan makanan yang disukai kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepada kamu hanyalah untuk mendapatkan keredhaan Allah. Tidaklah kami mengharapkan balasan daripada kamu dan tidak juga (ucapan) terima kasih.”
Ayat di atas mengisahkan Hasan dan Husayn AS sedang dalam keadaan sakit. Rasulullah s.a.w dengan beberapa orang sahabat menziarahi mereka. Rasulullah s.a.w mencadangkan kepada Ali AS bernazar kepada Allah SWT bahawa dia dan keluarganya akan berpuasa selama tiga hari apabila anak mereka sembuh dari penyakit tersebut. Ali, Fatimah, dan pembantu mereka, Fizzah bernazar kepada Allah SWT. Apabila Hasan dan Husayn AS sembuh, mereka pun berpuasa. Pada waktu berbuka datang seorang pengemis meminta makanan kepada mereka. Pada hari itu mereka hanya berbuka dengan sahaja. Keesokan hari ini datang seorang anak yatim meminta makanan daripada mereka pada waktu berbuka dan sekali lagi mereka hanya berbuka dengan air sahaja. Pada hari ketiga, datang pula seorang tawanan perang meminta makanan. Selepas memberikan makanan, Ali membawa anak-anaknya ke rumah Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w berasa sedih melihat keadaan cucunya itu. Ali AS membawa Rasulullah s.a.w ke rumah mereka. Sampai di sana Rasulullah s.a.w melihat Fathimah as sedang berdoa dengan keadaan yang amat lemah. Rasulullah s.a.w berasa amat sedih. Turun malaikat Jibril berkata kepada beliau s.a.w,” Wahai Muhammad ambillah dia (Fatimah). Allah memberikan tahniah pada Ahl Bayt kamu.” Lalu Jibril membacakan ayat tersebut.[Al-Hakim al-Haskani, Shawahid al-Tanzil, jld.II, hlm.298; al-Alusi, Ruh al-Ma'ani, jld.XXIX, hlm.157; Fakhur al-Razi, Jild.XIII, hlm.395]
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
“Fatimah adalah sebahagian daripadaku. Barang siapa yang membuat dia marah, akan membuat aku marah.” [a-Bukhari, Jilid II, hlm.185]
Imam Ali al-Redha AS berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda bermaksud:
“Hasan AS dan Husayn AS adalah makhluk yang terbaik di dunia selepasku dan selepas bapa mereka (Ali AS) dan ibu mereka (Fathimah as) adalah wanita yang terbaik di kalangan semua wanita.”.
Dari Imam Ali AS dari Rasulullah s.a.w berkata kepada Fathimah as bermaksud:
“Sesungguhnnya Allah marah kerana kemarahanmu dan redha kerana keredhaanmu.” [Mustadrak al-sohihain, juzuk 3, hlm152]
Dari Aisyah berkata bahawa:
“Tidak pernah aku melihat seorang pun yang lebih benar dalam berhujah daripadanya melainkan ayahnya (Rasulullah s.a.w).”[Mustadrak al-Sohihain, Juzuk 3, hlm.160]
Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadith dari Aisyah berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “…..Tidakkah engkau redha (wahai Fatimah) bahawa engkau adalah saidati-nisa fil-Jannah (pemimpin wanita di syurga) atau pemimpin wanita seluruh alam…” [Sahih Bukhari, Jld. IV, hadith 819]
Dalam hadith yang lain al-Bukhari meriwayatkan dari Aisyah sebuah hadith yang panjang dan di sini dinyatakan sebahagiannya:
“….Wahai Fatimah! Tidakkah engkau redha bahawa engkau adalah saidati-nisa il-mu’minin (pemimpin wanita mu’minin) atau saidanti-nisa-i hadzhihi il-ummah (pemimpin wanita umah ini)?” [Al-Bukhari, Jilid 8, hadith 301]
Al-Bukhari meriwayatkan hadith dari Imam Ali AS bahawa pada suatu ketika Fathimah as mengadu tentang kesusahannya mengisar tepung. Apabila beliau AH mendengar berita ada beberapa orang hamba dari rampasan perang telah dibawa kepada Rasulullah s.a.w, beliau AH lalu pergi (ke rumah Rasulullah s.a.w) untuk menemui baginda s.a.w bagi mendapatkan pembantu tersebut, tetapi pada ketika itu (Rasulullah s.a.w tidak ada di rumah) Aisyah tidak dapat mencari baginda s.a.w. Lalu Fatimah menceritakan hasratnya kepada Aisyah. Apabila Rasulullah s.a.w pulang, Aisyah menyatakan kepadanya perkara tersebut. Rasulullah s.a.w kemudian pergi ke rumah kami….Mahukan kamu aku nyatakan suatu perkara yang lebih baik daripada apa yang kamu minta? (Iaitu) apabila kamu hendak masuk ke tempat tidurmu, maka ucapkanlah Allahu Akbar 34 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Subhan Allah 33 kali. Ini adalah lebih baik daripada yang kamu pohonkan.”[Al-Bukhari, Jld. VI, hadith 344]
Amru bin Dinar meriwayatkan dari Aisyah berkata:
“Tidak pernah aku melihat seseorang pun yang lebih benar daripada Fatimah salamullah ‘alaiha selain daripada ayahnya.” [Hilyatul-awliya, Juzuk 2, hlm. 41]
Ibnu Abbas meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
“Pada malam aku diangkat ke langit (mi’raj), aku melihat di pintu syurga tertulis bahawa Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Muhammad Rasulullah, Allah mengasihiku, dan Hasan, dan Husayn sofwatullah (sari yang terbaik dari Allah), Fatimah Khiratullah (sesuatu yang terbaik dari pilihan Allah), laknatullah ke atas mereka yang membenci mereka.” [Tarikh al-Baghdadi, Juzuk 1, hlm. 259]
Fatimah al-Zahra as mempunyai sifat-sifat berikut seperti ayahnya dan suaminya serta anggota keluarganya: (1) menemukan jalan yang benar (ihtida’) (2) mentaati prinsip-prinsip Islam (iqtida’), dan (3) berpegang teguh serta menyakini kewajipan-kewajipannya (tamassuk).” [Nasa'i dalam Khashais Alawiyyah]
Kezuhudan Fatimah al-Zahra as
Imam Hasan AS meriwayatkan,” Aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih alim daripada ibuku. Ia selalu melakukan solat dengan begitu lama sehingga kakinya menjadi bengkak.” Imam Hasan AS juga meriwayatkan:
“Aku melihat ibuku, Fatimah berdiri solat pada malam Jumaat. Beliau meneruskan solatnya dengan rukuk dan sujud sehingga subuh. Aku mendengar beliau AH berdoa untuk kaum mu’minin dan mu’minah dengan menyebut nama-nama mereka. Beliau berdoa untuk mereka semua tetapi beliau AH tidak berdoa untuk dirinya sendiri.”Ibu,” Aku bertanya kepada beliau AH.”Mengapa ibu tidak berdoa untuk diri sendiri sebagaimana ibu berdoa untuk orang lain?” Beliau menjawab,” Anakku, (berdoalah) untuk jiran-jiranmu diutamakan dan kemudian barulah dirimu sendiri.” [Abu Muhammad Ordooni, Fatimah The Gracious, hlm.168-169; Sayyid Abdul Razak Kammoonah Husseini, Al-Nafahat al-Qudsiyyah fi al-Anwar al-Fatimiyyah, Juzuk 13, hlm.45]
Asma’ binti Umays meriwayatkan:
“Pada suatu ketika aku sedang duduk-duduk bersama Fathimah as apabila Nabi s.a.w datang. Beliau s.a.w melihat Fathimah as memakai rantai di lehernya yang telah diberikan oleh Ali bin Abi Talib AS dari bahagiannya yang diambil daripada harta rampasan perang.” Anakku”, beliau s.a.w berkata,”Janganlah tertipu dengan apa yang orang katakan. Anda adalah Fatimah puteri Muhammad, anda memakai barang perhiasan (yang menjadi kesukaan) orang-orang yang bongkak.” Beliau AH serta-merta melucutkan rantainya pada ketika itu juga dan menjualnya. Dengan wang dari jualan tersebut, beliau AH membeli dan kemudian membebaskan seorang hamba lelaki. Apabila Rasulullah s.a.w mendengar apa yang beliau AH lakukan, beliau s.a.w berasa gembira dan mendoakan rahmat kepada Imam Ali AS. [Al-Hakim, Al-Mustadrak, Juzuk 3, hlm. 152]
Karamah Fatimah al-Zahra as
Abu Sai’d al-Khudri berkata: “Pada suatu hari Ali AS berkata bahawa beliau AS berasa amat lapar. Beliau AS kemudian meminta Fathimah as menyediakan makanan. Fathimah as bersumpah bahawa tidak ada makanan yang tinggal untuk menghilangkan kelaparan Ali AS. Imam Ali AS bertanya mengapa Fathimah as tidak memberitahukan kepadanya bahawa di rumah mereka sudah tidak ada makanan lagi. Fathimah as menyatakan bahawa dia AH berasa malu untuk menyatakan perkara itu, dan dia AH juga tidak mahu menuntut apa-apa dari Imam Ali AS. Imam Ali AS keluar dari rumah dengan rasa tawakal kepada Allah SWT. Beliau AS meminjam wang sebanyak satu dinar dengan hasrat untuk membeli makanan untuk ahli rumahnya. Dalam perjalanan pulang, beliau bertemu Miqdad ibn Aswad sedang terbaring di atas jalan pasir yang panas terik oleh bahang matahari yang membakar. Miqdad kelihatan sedih dan tidak bermaya. Lalu Imam Ali AS bertanya kepadanya apa yang terjadi tetapi dia enggan menyatakan perkara yang berlaku kepada Imam Ali AS. Tetapi akhirnya dia menyatakan juga rahsia itu dan berkata:
“Wahai Abul Hasan! Aku bersumpah bahawa ketika aku keluar rumah tadi, ahli rumahku berada di dalam kelaparan yang teruk. Anak-anakku kebuluran dan aku tidak sanggup menonton keadaaan mereka menangis itu. Lalu aku meningggalkan mereka, dan berusaha mencari jalan untuk mengatasi masalah tersebut.”
Air mata Ali AS jatuh berguguran dan mengenai janggutnya apabila mendengar kisah tersebut. Ali AS berkata kepadanya:
“Aku bersumpah bahawa aku juga mengalami keadaan yang sama seperti engkau.”
Ali AS lalu menyerahkan wang yang dibawanya kepada Miqdad. Ali AS kemudian pergi ke masjid di mana pada ketika itu Nabi s.a.w sedang solat. Ali AS bersolat di tempat suci itu, dan selepas selesai menunaikan kewajipannya, beliau AS menemui Nabi s.a.w di pintu masjid. Rasulullah s.a.w bertanya Ali AS tentang makanan yang dia ada untuk makam malam, sama ada Nabi s.a.w dijemput oleh menantunya untuk makan malam.
Ali AS tunduk dan tidak berkata apa-apa. Beliau AS tidak tahu apa yang harus dikatakan. Kelihatannya Rasulullah s.a.w tahu tentang kisah wang satu dinar itu. Telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w bahawa hendaklah beliau s.a.w bersama Ali AS pada petang itu.” Mengapa anda tidak berkata sesuatu?” tanya Nabi Muhammad s.a.w. Ali AS dengan menjawab: ” Diriku di tanganmu.”
Nabi Muhammad s.a.w memegang tangan Ali AS dan dua orang yang agung ini berjalan bersama-sama ke rumah Fathimah as. Apabila sampai di sana, Fathimah as baru selesai menunaikan kewajipannya (solat), dan di atas tungku ada satu periuk masakan sedang di masak dan ketika ia sedang mendidih. Fathimah as kemudian keluar apabila mendengar bunyi tapak kaki ayahnya datang dan menyambut kedatangan mereka. Nabi s.a.w mengucapkan salam dengan lembut.” Semoga Allah SWT memberi rahmat ke atas kamu berdua, dan semoga kamu dapat menyediakan kami hidangan makan malam!” sambung Rasulullah s.a.w.
Fathimah as mengambil periuk tersebut dan meletakkan di hadapan ayahnya s.a.w dan suaminya, Ali AS, yang terkejut dan bertanya isterinya bau makanan yang lazat di dalam periuk itu. Fathimah as berkata: ” Adakah anda marah dengan memandangku dengan pandangan yang demikian! Adakah aku telah melakukan sesuatu yang salah menyebabkan aku layak menerima kemarahanmu!?”
Ali AS berkata: ” Mengapa tidak? Semalam engkau bersumpah bahawa engkau tidak mempunyai sedikit makanan pun untuk kita hidup selama beberapa hari! Apa ertinya ini semua?”
Dengan memandang ke langit Fathimah as menyambung: ” Tuhanku yang berkuasa ke atas langit dan bumi akan menjadi saksi bahawa apa yang akan aku katakan ini adalah benar.”
Ali AS menambah: ” Wahai Fatimah! Sudikan anda menyatakan kepada kami kisah sebenarnya. Sudikan anda dengan jujur menyatakan kepada kami siapakah yang menghantar hidangan yang lazat ini yang menjadi makanan kita!”
Rasulullah s.a.w dengan lembut meletakkan tangannya ke atas bahu Ali AS dan berkata: ” Wahai Ali! Semua ini adalah sebenarnya anugerah dari Allah SWT kerana kemurahan yang kamu tunjukkan ketika memberikan wang dinar tersebut.
“…Sesungguhnya Allah memberikan (rezeki) apa yang dikehendakiNya tanpa hisab.”(Ali-Imran: 37)
“Dan apabila Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrabnya, dia mendapati jmakanan di sisinya.” (Ali-Imran: 37) , [Amali Tusi, Jilid 2, hlm.228-230]
Sikap Rasulullah s.a.w Terhadap Fathimah as
Rasulullah mengaitkan Fathimah as dengan dirinya s.a.w. Justeru Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
“Fatimah adalah daripadaku dan barang siapa yang membuat dia marah, akan membuat aku marah.” [Al-Bukhari, Jilid V, hadith 111]
Ketika berpergian, Fathimah as adalah orang yang paling akhir beliau s.a.w mengucapkan selamat tinggal, dan ketika pulang dia (Fathimah as) adalah orang yang pertama yang ditemui oleh ayahya s.a.w. [Ahmad bin Hanbal, Musnad, Juzuk 5, hlm.275; Al-Baihaqi, Sunan, Juzuk 1, hlm.26].
Imam Ali AS suatu ketika bertanya kepada Rasulullah s.a.w:
“Wahai Rasulullah! Siapakah di kalangan keluargamu yang paling dekat denganmu?
Fatimah binti Muhammad,” jawab baginda s.a.w. [Al-Tabari, Dhakair al-Uqba; Al-Tirmidzi, Sunan. hlm.549; Al-Mustadrak, Jilid 3, hlm.21 dan 154]

Biografi Albert Einstein


Albert Einstein dapat dikatakan sebagai ilmuwan paling terkenal di abad 20. Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Penemuan terbesarnya adalah teori relativitas yang dikemudian hari disalahgunakan manusia untuk pengembangan senjata nuklir. Einstein juga banyak menyumbang pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penemuannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoritis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Kepopuleran Einstein melampaui popularitas semua ilmuwan dalam sejarah dan Einstein sampai sekarang menjadi simbol kejeniusan. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia hingga majalah times tahun 1999 menobatkan Einstein sebagai tokoh abad 20.

Biografi Singkat

Einstein lahir di Ulm, Wurttemberg kurang lebih 100 km sebelah timur Stutgart Jerman, 14 Maret 1879 dan meninggal 18 April 1955 pada umur 76 tahun di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.Ia berasal dari keturunan Yahudi dari pasangan Hermann Einstein dan Paulline. Ayahnya berprofesi sebagai penjual ranjang bulu yang kemudian berganti pekerjaan dalam bisnis elektrokimia. Albert disekolahkan di sekolah Katholik.Naluri Ilmuwan Einstein dimulai sejak umur lima tahun saat ayahnya menunjukkan kompas kantung. Ia menganggap ada sesuatu di ruang yang "kosong" bereaksi terhadap jarum di kompas tersebut. Einstein kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai moment paling menggugah dalam hidupnya. Sebagai seorang pelajar, Einstein dianggap sebagai pelajar yang lambat dalam mengikuti pelajaran, sifatnya pemalu. Namun kelambatanya berfikir tidak menghalangi minat, semangat, dan kerja kerasnya untuk belajar terus menerus, bereksperimen, dan menggali pengetahuan sampai akhirnya Ia berhasil menghasilkan karya spektakuler dan belum bisa ditandingi ilmuan lainnya. Ia menjungkirbalikkan fakta dan teori-teori psikologi tentang kejeniusan. Setelah itu para psikolog meredefinisi makna jenius, dan pada perkembangan ilmu psikologi modern akhirnya diketahui bahwa kecerdasan manusia itu sangat beragam, dan kecerdasan paling penting mempengaruhi kehidupan sesorang adalah kecerdasan emosi. Eisntein mendapat nobel fisika tahun 1921 justru karena kelambatanya. Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini. Setelah diadakan penelitian mengenai struktur otak Einstein (setelah ia meninggal) para ahli neuroologi berpendapat bahwa lambatnya perkembangan mental Eisntein diwaktu kecil disebabkan dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.

Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan) karena kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya. Albert tetap tinggal di Jerman menyelesaikan satu semester sekolahnya sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Pada usia remaja Einstein sempat gagal tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich). Einstein oleh keluarganya kemudian dikirim ke Aarau Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya sampai berhasil menyelesaikan diploma tahun 1896. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya Eisntein dapat mengenyam pendidikan di Eidgenössische Technische Hochschule.

Pada 1898, Einstein bertemu dengan Mileva Marić, seorang Serbia teman kelasnya yang dikemudian hari menjadi pasangan hidup Einstein. Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.

Karir pekerjaan
Pada saat kelulusannya Einstein tidak berprofesi sebagai pengajar, namun bekerjasebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di kantor tersebut bakat ilmuwan Einstein mulai berkembang pesat. Ia menganggap aplikasi paten memerlukan aplikasi ilmu fisika. Dia kadang-kadang memperbaharui desain aplikasi kantor paten juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.

Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Mileva adalah seorang matematikawan teman kuliah Einstein. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.


Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, yang membuka jalan terbentuknya teori kuantum. Hal yang membuat membuat thesisnya luar biasa bahwa ia berhasil menjelaskan teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Sampai akhirnya Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Di artikel pertamanya di tahun 1905 berjudul "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial. Einstein berhasil memberi penjelasan detail tentang fenomena yang masih membingungkan para ilmuwan saat itu. Dalam beberapa dekade berikutnya teori Eisntein memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan adanya atom. dan mekanika statistika yang saat itu dianggap kontroversial. Sebelum Einstein mengemukakan thesisnya atom dikenal baru pada tataran sebagai konsep. Para fisikawan dan kimiawan masih berdebat dengan sengit apakah atom itu benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang perilaku atom memberikan mengilhami eksperimen menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah merujuk penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown.

Nah ....sobat..penemuan Einstein tentang teori relativitas dan atom akhirnya mengubah peradaban dunia. Negara-negara adidaya berlomba-lomba mengembangkan senjata pemusnah massal. Andai saja Eisntein tahu Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur akibat bom atom, tentu Einstein akan menangis....

Sakit kanker ato Aids??

Seorang penderita kanker di beritahukan oleh dokternya bahwa hidupnya tidak lama lagi hanya sekitar 2 minggu lagi. Mendengar khabar tak mengenakkan hati, ia memberitahukan anaknya untuk segera mengadakan pesta besar perpisahan.

Ditengah kawan-kawannya ia menyatakan : “Maaf teman-teman, Saya mengumpulkan Kalian agar tahu bahwa Saya tak lama lagi akan meninggalkan Kalian, AIDS telah merongrong tubuh Saya.”

Anaknya dengan heran bertanya : “Ayah, mengapa Ayah berbohong atas penyebab kematian Ayah?”

Ayahnya menjawab : “Sssst, aku tak mau salah seorang dari mereka akan tidur dengan Ibumu yang cantik setelah aku meninggal kelak !”

Salah Nurunin Resleting

Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.

Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.

Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.

Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.

“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”

Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”

Anda Tidaklah Sendiri

Quantcast
cerita motivasiKesepian anda bukan karena tiadanya orang di sekitar anda, namun karena tiadanya seseorang di hati anda. Anda dapat kehilangan saat-saat yang berharga. Yaitu ketika anda suatu saat merasa enggan untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Saat mengulurkan pertolongan, tanpa sadar anda menjalin hati anda dan hati orang lain dengan dawai emas yang tak tampak. Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak anda menjalin dawai semakin jauh hati anda dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendentingkan nada nada yang memenuhi dan menghibur jiwa. Bangkitlah dan tebarkan uluran tangan anda. Segaris senyum dan tatapan mata yang bersahabat cukup untuk membangunkan bahwa anda sama sekali tidak sendiri.

Memberi Tanpa Pertimbangan

memberiCobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka. Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini
anda hanya sedang “berlatih” memberi; mengulurkan tangan dengan jumlah
yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri
melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.
Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.

Misi Hidup dalam Sebuah Kerja

Quantcast
Misi HidupSeorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi merekaa menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah. Hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya? wanita itu terkekeh menjawab, ” Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun” tapi bukankan ia bisa menaikan harga sedikit? sekali lagi ia terkekeh, “lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli? siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil menunjukan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja. Ah..! betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tidak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankan demikian tugas kita dalam kerja; menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.

Kasih Sayang Seorang Ibu

Quantcast
Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu. Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya. Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya. Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman. Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi. Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu. Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus
untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak
ingin seperti Ibu.”
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana
merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang
jamannya sudah berbeda!”
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta
ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu,
saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau
teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang
menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

Berhentilah Mengeluh

Quantcast
Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya. Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut. Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru. Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?

Keutamaan Mati Syahid


Islam mengajarkan kita agar memandang kematian sebagai suatu perkara yang tidak bisa dihindari. Kematian merupakan taqdir yang sepenuhnya di dalam rahasia pengetahuan Allah. Tidak ada seorangpun yang tahu di bumi mana ia akan menemui ajalnya. Demikian pula ia tidak tahu pada usia berapa kematian akan menghampirinya.
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
”Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman ayat 34)
Seorang mukmin tidak sepatutnya berfikir untuk menghindari kematian apalagi lari daripadanya. Sebab pada hakikatnya tidak mungkin hal ini dilakukan. Cepat ataupun lambat kematian akan menghampiri setiap manusia.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran ayat 185)
Bahkan Allah memperingatkan manusia bahwa dirinya tidak mungkin menghindar dari kematian sekalipun ia berusaha melakukannya sekuat tenaga dan fikirannya. Kendati ia berusaha menghindarinya dengan tinggal di dalam sebuah benteng yang super kokoh bagaimanapun keadaannya.
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
”Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS An-Nisa ayat 78)
Oleh karena itu maka Allah menyuruh seorang mukmin untuk selalu memperbaharui komitmennya dalam hidup di dunia yang fana ini dengan berikrar bahwa segenap kesibukannya harus ditujukan hanya untuk meraih keridhaan Allah. Baik itu yang menyangkut sholatnya, berbagai ibadahnya, berbagai aktifitas hidupnya bahkan hingga kematiannya.
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
”Katakanlah: "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (QS Al-An’aam ayat 162)
Maka seorang mukmin yang faham dan sadar akan hal ini akan senantiasa berharap hidupnya berakhir dalam keadaan husnul-khaatimah (happy ending/akhir yang baik).
Bahkan seorang mukmin akan mengembangkan the art of dying (seni menjemput kematian). Dan di antara salah satu seni terbaik dalam menjemput kematian di dalam ajaran Islam ialah mengembangkan kerinduan untuk meraih mati syahid. Di antara sahabat Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam adalah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu yang menjelang kematiannya berdoa: ”Ya Allah karuniailah aku mati syahid di bumi RasulMu (Madinah).” Maka tidak lama semenjak doa dilantunkan Allah-pun mengabulkannya. Sehingga ketika Umar memimpin sholat subuh tiba-tiba Abu Lulu’ah Al-Majusi menusuk berkali-kali tubuh mulia Sang Khalifah dengan pisau belati sehingga darah mengalir dengan derasnya dan tak lama kemudian Al-Faruq menghadap Ilahi Rabbi dalam keadaan mati syahid. Subhaanallah.
Inilah barangkali maksud hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam berikut ini:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ طَلَبَ الشَّهَادَةَ صَادِقًا أُعْطِيَهَا وَلَوْ لَمْ تُصِبْهُ
(MUSLIM - 3531) : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memohon syahadah (mati dalam keadaan syahid) dengan sungguh-sungguh, maka sungguh ia akan diberi pahala seperti pahala mati syahid meskipun ia tidak mati syahid."
Yang satu ini sehingga ia berharap kepada Allah agar dirinya dapat dihidupkan kembali ke dunia agar dapat merasakan dirinya dibunuh musuh Allah berulang kali.
Apa sebenarnya yang menyebabkan seorang mukmin merindukan mati syahid? Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa satu-satunya kelompok manusia yang setelah menemui ajalnya berharap dapat dihidupkan kembali ke dunia hanyalah orang yang mati syahid. Sedemikian mulianya kematian jenis ini.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا
أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ حُمَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ مَا مِنْ عَبْدٍ يَمُوتُ لَهُ
عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ يَسُرُّهُ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَأَنَّ لَهُ الدُّنْيَا
وَمَا فِيهَا إِلَّا الشَّهِيدَ لِمَا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ
فَإِنَّهُ يَسُرُّهُ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ مَرَّةً أُخْرَى
(BUKHARI - 2586) : Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah bercerita kepada kami Mu'awiyah bin 'Amru telah bercerita kepada kami Abu Ishaq dari Humaid berkata aku mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada seorang hamba pun yang meninggal dunia, di mana di sisi Allah dia mendapatkan balasan, yang lebih baik sehingga membuatnya berhasrat untuk kembali lagi ke dunia dan sungguh dia mendapatkan dunia beserta isinya kecuali orang yang mati syahid karena dia melihat keutamaan mati syahid. Sungguh dia menginginkan dapat kembali ke dunia kemudian dia (berperang) dan mati syahid sekali lagi."
Ya Allah, karuniailah kami mati syahid di jalanMu. Amin ya Rabbal ’aalamiin.

Makanan Mukmin Menjelang Ad-Dajjal Keluar


Minggu, 31/07/2011 11:20 WIB | Arsip | Cetak

Di dalam bukunya yang berjudul “Kisah Dajjal dan Turunnya Nabi Isa ‘alahissalam Untuk Membunuhnya”, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah menulis sebagai berikut:
“Asma’ berkata, “Akan tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa sehingga aku khawatir terkena musibah kelaparan, dan apa yang bisa dimakan oleh kaum mukmin pada waktu itu?” Jawab Nabi صلى الله عليه و سلم :
يَجْزِيهِمْ مَا يَجْزِي أَهْلَ السَّمَاءِ
“Allah سبحانه و تعالى mencukupkan kepada mereka dengan makanan yang diberikan kepada penduduk langit (Malaikat).” (HR. Ahmad No. 26298)
Asma’ berkata, “Wahai Nabi Allah, bahwasanya Malaikat tidak makan dan tidak minum.” Jawab Nabi صلى الله عليه و سلم :
“Akan tetapi mereka membaca tasbih dan mensucikan Allah سبحانه و تعالى , dan itulah makanan dan minuman kaum beriman saat itu, tasbih dan taqdis.” (HR. Abdul Razzaq, ath-Thayalisi, Ahmad, Ibnu Asakir. Ibnu Katsir berkata, “Isnad ini merupakan isnad yang tidak ada cacat (laa ba’sa bihi).” (“Kisah Dajjal”—Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 94-95)
Yang dimaksud oleh Asma’ binti Yazid Al-Anshariyyah dengan “mereka tidak mendapatkan apa-apa sehingga aku khawatir terkena musibah kelaparan” ialah saat menjelang Ad-Dajjal keluar untuk menebar fitnah di tengah ummat manusia. Khususnya di dalam suatu hadits yang juga dijelaskan oleh Syaikh Al-Albani sebagai berikut:
“Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, di tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan di tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya. Dan di tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.” (“Kisah Dajjal”— Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)
Jika Nabi صلى الله عليه و سلم menyatakan bahwa “sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku”, itu berarti setiap hewan yang memberikan protein utama bagi manusia menjadi punah. Seperti di antaranya ialah: kambing, domba, sapi, kerbau dan onta. Dan sebab itulah Asma’ menjadi khawatir apa yang bakal menjadi makanan kaum beriman di masa itu. Lalu Nabi صلى الله عليه و سلم menjelaskan bahwa makanan kaum mukmin di masa itu ialah makanan penghuni langit, yaitu para malaikat. Dalam hal ini berupa tasbih dan taqdis.
Masya Allah...! Nabi صلى الله عليه و سلم memberi tahu kita yang hidup di masa menjelang datangnya puncak fitnah, yakni Ad-Dajjal, bahwa jenis makanan orang beriman adalah semisal dengan makanan para malaikat. Bayangkan...! Betapa pentingnya kedudukan dan peranan dzikrullah di masa fitnah menjelang hadirnya Ad-Dajjal. Sedemikian pentingnya mengingat Allah سبحانه و تعالى (dzikrullah) sehingga jika dilakukan dengan baik dan benar, maka ia dapat menggantikan fungsi makanan, khususnya protein, yang pada masa itu menjadi barang langka jika tidak bisa dikatakan musnah sama sekali.
Maka saudaraku, alangkah pentingnya ummat Islam sejak sekarang sudah melatih diri dan keluarganya untuk melakukan dzikrullah yang berkualitas dan sebanyak mungkin. Baik dzikrullah yang formal, seperti sholat lima waktu yang hukumnya fardhu ‘ain, maupun dzikrullah yang non-formal seperti berbagai wirid yang dianjurkan oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم . Pantas bilamana Allah سبحانه و تعالى menurunkan ayat khusus berisi perintah untuk dzikrullah sebanyak mungkin.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab [33] : 41-42)
Bila ummat Islam sudah membiasakan sejak dini berdzikir mengingat Allah سبحانه و تعالى sebanyak mungkin dan diiringi dengan kualitas pelaksanaan yang bermakna, niscaya perlahan tapi pasti kegiatan dzikrullah akan menjadi suatu kebutuhan bagi ruhani mukmin laksana makanan dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, sejak sekarang setiap mukmin perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas dzikrullah sebab kita tidak tahu kapan tiga tahun sulit menjelang keluarnya Ad-Dajjal datang. Lebih baik mempersiapkan diri dan keluarga sedini mungkin daripada terlambat.
Alhamdulillah, kita bersyukur Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم memberi tahu beberapa pesan khusus mengenai wirid yang berkaitan dengan fitnah Ad-Dajjal, seperti:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
"Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal." (HR. Abu Dawud)
من قرأ سورة الكهف كما أنزلت كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يضره
“Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka baginya cahaya di hari Kiamat dari tempatnya hingga Mekkah, dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir surah Al-Kahfi lalu Ad-Dajjal keluar, maka Ad-Dajjal tidak akan dapat memudharatkannya.” (Dishahihkan oleh Al-Albani)
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Jika salah seorang diantara kalian ber-tasyahud (dalam sholat), hendaklah meminta perlindungan kepada Allah سبحانه و تعالى dari empat perkara dan berdoa, "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABI JAHANNAMA WAMIN 'ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal)." (HR. Muslim No. 924)
 
Terima Kasih
Telah Berkunjung :)
Wassalamua'alaikum